Pada hari Selasa, 27 Februari 2024, Desa Teluk Santong Dusun Labuhan Jontal menjadi tempat bagi kegiatan yang menginspirasi, yakni sosialisasi tentang kawasan konservasi Taman Wilayah Perairan (TWP) Rakit Lipan dan Pengelolaan Perikanan Kakap dan Kerapu secara berkelanjutan di NTB. Inisiatif ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Desa, UPTD BPSDKP Sumbawa-Sumbawa Barat, Penyuluh Perikanan, Bhabinsa, Bhabikamtibmas, Kelompok Nelayan, Pemuda Desa, Pokmaswas, dan Universitas Samawa.
Pertama-tama, acara ini dimulai dengan ucapan pembukaan dari Kepala Desa Teluk Santong, yang menyoroti pentingnya sosialisasi untuk memastikan pengelolaan optimal dan keberlanjutan kawasan konservasi perairan. Dia menekankan perlunya pemahaman masyarakat terhadap aturan zonasi agar mereka tidak melanggar area yang dilarang untuk penangkapan ikan. Selanjutnya, materi disampaikan oleh Balai Pengelolaan SDKP tentang kawasan konservasi, dengan dukungan penyuluh perikanan.
Dusun Labuhan Jontal, dengan perairannya yang tergabung dalam kawasan TWP Rakit Lipan, mendapati perlunya upaya penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi. Mayoritas penduduknya adalah nelayan yang menggunakan beragam alat tangkap tradisional seperti pancing, jaring insang, bubu, panah, dan bagan perahu. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman mengenai kawasan konservasi dan peraturan pengelolaan perikanan di NTB. Praktik tangkap yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan kompresor dan penangkapan tidak selektif, serta eksploitasi terumbu karang ilegal, juga masih terjadi.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, 45 peserta turut serta dalam upaya mendukung visi penciptaan zona-zona konservasi yang berkelanjutan. Langkah ini diambil dengan harapan menciptakan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungan yang lestari, dengan fokus utama pada perlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut. Inilah wujud konkret dari komitmen untuk mengawal dan melindungi perairan Teluk Saleh demi keberlangsungan ekosistem laut yang berharga.
Masyarakat Dusun Labuhan Jontal berharap adanya pembentukan kelompok pengawas yang dapat melakukan pemantauan laut secara berkala. Mereka juga menginginkan dukungan anggaran dari desa untuk mendukung upaya konservasi, serta pengembangan potensi wisata lokal. Selain itu, mereka berencana untuk mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan ini berhasil terlaksana berkat dukungan utama dari Pemerintah Desa dan seluruh jajaran, serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melanjutkan upaya konservasi, termasuk rehabilitasi mangrove, terumbu karang, dan upaya perlindungan lingkungan lainnya.